VIVAnews.Selasa, 23 Maret 2010 | Ilmuwan sukses mengembangkan robot supermini yang dapat mendeteksi kanker sejak dini.
Perkembangan teknologi di dunia kesehatan semakin melesat. Kini, ilmuwan sukses mengembangkan robot supermini yang dapat mendeteksi kanker sejak dini. Bahkan, robot ini mampu mematikan potensi kanker dalam aliran darah.
Seperti dilansir myfoxla.com, temuan itu diprakarsai sebuah tim peneliti dan pelaku medis dari Caltech, Selasa 23 Maret 2010.
Robot superkecil nanopartikel ini dilaporkan bisa masuk ke dalam aliran darah pasien. Robot itu membawa 'pesan' terapi untuk memusnahkan titik potensi kanker dalam tubuh.
Bahkan seorang doktor dari UCLA menyebut ini adalah teknik yang sangat baru. Doktor UCLA itu juga mengakui bahwa cara ini dapat digunakan tim dokter lainnya.
Nantinya, obat yang digunakan bisa 'menumpang' robot nanopartikel menuju target. Karena hingga kini, dia mengakui ukuran target sangat kecil bahkan terlalu tersembunyi dan sangat riskan.
Sebelumnya, terapi rekayasa genetik ini untuk memasukkan sel tumor demi menghambat perkembangan produksi protein penyebab kanker. Hasil penelitian berpotensi mencegah dan mengobati kanker.
Demikian disampaikan Kepala peneliti, Gregory Adams, dari Fox Chase Cancer Center Philadelphia.
"Ini adalah sesuatu yang kita nantikan. Rekayasa gen secara langsung mendorong kanker menghentikan produksi protein tertentu," ucapnya tanpa menyebutkan jenis RNAi yang dimaksud.
Seperti dilansir myfoxla.com, temuan itu diprakarsai sebuah tim peneliti dan pelaku medis dari Caltech, Selasa 23 Maret 2010.
Robot superkecil nanopartikel ini dilaporkan bisa masuk ke dalam aliran darah pasien. Robot itu membawa 'pesan' terapi untuk memusnahkan titik potensi kanker dalam tubuh.
Bahkan seorang doktor dari UCLA menyebut ini adalah teknik yang sangat baru. Doktor UCLA itu juga mengakui bahwa cara ini dapat digunakan tim dokter lainnya.
Nantinya, obat yang digunakan bisa 'menumpang' robot nanopartikel menuju target. Karena hingga kini, dia mengakui ukuran target sangat kecil bahkan terlalu tersembunyi dan sangat riskan.
Sebelumnya, terapi rekayasa genetik ini untuk memasukkan sel tumor demi menghambat perkembangan produksi protein penyebab kanker. Hasil penelitian berpotensi mencegah dan mengobati kanker.
Demikian disampaikan Kepala peneliti, Gregory Adams, dari Fox Chase Cancer Center Philadelphia.
"Ini adalah sesuatu yang kita nantikan. Rekayasa gen secara langsung mendorong kanker menghentikan produksi protein tertentu," ucapnya tanpa menyebutkan jenis RNAi yang dimaksud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar